Jumat, 21 Maret 2014

Laporan Pendahuluan Asuhan keperawatan Sinusitis

Laporan Pendahuluan Asuhan keperawatan Sinusitis


Pengertian Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan, atau pembengkakan, dari jaringan yang melapisi sinus. Biasanya sinus berisi udara, tetapi ketika sinus tersumbat dan berisi cairan, kuman (bakteri, virus, dan jamur) dapat berkembang dan menyebabkan infeksi.

Etiologi

1. Rinogen
Obstruksi dari ostium Sinus (maksilaris/paranasalis) yang disebabkan oleh :

  • Rinitis Akut (influenza)
  • Polip, septum deviasi
2. Dentogen Penjalaran infeksidari gigi geraham atas Kuman penyebab :
  • Streptococcus pneumoniae
  • Hamophilus influenza
  • Steptococcus viridans
  • Staphylococcus aureus
  • Branchamella catarhatis
  Gejala klinis :
1. Febris, filek kental, berbau, bisa bercampur darah
2. Nyeri :
  • Pipi : biasanya unilateral
  • Kepala : biasanya homolateral, terutama pada sorehari
  • Gigi (geraham atas) homolateral.
3. Hidung :
  • buntu homolateral
  • Suara bindeng.
Cara Pemeriksaan
  1. Rinoskopi anterior :
  • Mukosa merah
  • Mukosa bengkak
  • Mukopus di meatus medius.
  1. Rinoskopi postorior
  • mukopus nasofaring.
  1. Nyeri tekan pipi yang sakit.
  2. Transiluminasi : kesuraman pada ssisi yang sakit.
  3. X Foto sinus paranasalis
  • Kesuraman
  • Gambaran “airfluidlevel”
  • Penebalan mukosa
  Penatalaksanaan :
 1. Drainage
  • Medical :
* Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa) ½%(anak) * Dekongestan oral :Psedo efedrin 3 X 60 mg
  • Surgikal : irigasi sinus maksilaris.
2. antibiotik diberikan dalam 5-7 hari (untk akut) yaitu :
  • ampisilin 4 X 500 mg
  • amoksilin 3 x 500 mg
  • Sulfametaksol=TMP (800/60) 2 x 1tablet
  • Diksisiklin 100 mg/hari.
3. Simtomatik
  • parasetamol., metampiron 3 x 500 mg.
4. Untuk kromis adalah :
  • Cabut geraham atas bila penyebab dentogen
  • Irigasi 1 x setiap minggu ( 10-20)
  • Operasi Cadwell Luc bila degenerasi mukosa ireversibel (biopsi)
Tinjauan Keperawatan Pengkajian :
  1. Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan,,
  2. Riwayat Penyakit sekarang :
  3. Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh nyeri kepala sinus, tenggorokan.
  4. Riwayat penyakit dahulu :
  • Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma
  • Pernah mempunyai riwayat penyakit THT
  • Pernah menedrita sakit gigi geraham
5. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.

6. Riwayat spikososial Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih) Interpersonal : hubungan dengan orang lain.

7. Pola fungsi kesehatan
a. Pola persepsi dan tata laksanahidup sehat
  • Untuk mengurangi flu biasanya klien menkonsumsi obat tanpa memperhatikan efek samping
b. Pola nutrisi dan metabolisme :
  • biasanya nafsumakan klien berkurang karena terjadi gangguan pada hidung
c. Pola istirahat dan tidur
  • selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien sering pilek
d. Pola Persepsi dan konsep diri
  • klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan konsepdiri menurun
e. Pola sensorik daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek terus menerus (baik purulen , serous, mukopurulen). 8. Pemeriksaan fisik
  • status kesehatan umum : keadaan umum , tanda viotal, kesadaran.
  • Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan pada sinus, rinuskopi (mukosa merah dan bengkak).
  Data subyektif :
1. Observasi nares :
  • Riwayat bernafas melalui mulut, kapan, onset, frekwensinya
  • Riwayat pembedahan hidung atau trauma
  • Penggunaan obat tetes atau semprot hidung : jenis, jumlah, frekwensinyya , lamanya.
  2. Sekret hidung :
  • warna, jumlah, konsistensi secret
  • Epistaksis
  • Ada tidaknya krusta/nyeri hidung.
  3. Riwayat Sinusitis :
  • Nyeri kepala, lokasi dan beratnya
  • Hubungan sinusitis dengan musim/ cuaca.
4. Gangguan umum lainnya : kelemahan   Data Obyektif
  1. Demam, drainage ada : Serous, Mukppurulen, Purulen
  2. Polip mungkin timbul dan biasanya terjadi bilateral pada hidung dan sinus yang mengalami radang ® Pucat, Odema keluar dari hidng atau mukosa sinus
  3. Kemerahan dan Odema membran mukosa
  4. Pemeriksaan penunjang :
    • Kultur organisme hidung dan tenggorokan
    • Pemeriksaan rongent sinus.
  Diagnosa Keperawatan
  1. Nyeri : kepala, tenggorokan , sinus berhubungan dengan peradangan pada hidung
  2. Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan klien tentang penyakit dan prosedur tindakan medis(irigasi sinus/operasi)
  3. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan dengan obstruksi /adnya secret yang mengental
  4. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan hiidung buntu., nyeri sekunder peradangan hidung
  5. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus makan menurun sekunder dari peradangan sinus
  6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan bau pernafasan dan pilek
  Perencanaan 1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada hidung Tujuan : Nyeri klien berkurang atau hilang Kriteria hasil :
  • Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
  • Klien tidak menyeringai kesakitan
 
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat nyeri klien

2. Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien serta keluarganya

3. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi




4. Observasi tanda tanda vital dan keluhan klien
5. Kolaborasi dengan tim medis :
1) Terapi konservatif :
  • obat Acetaminopen; Aspirin, dekongestan hidung
  • Drainase sinus
2) Pembedahan :
  • Irigasi Antral : Untuk sinusitis maksilaris
  • Operasi Cadwell Luc.
1. Mengetahui tingkat nyeri klien dalam menentukan tindakan selanjutnya
2. Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi nyeri
3. Klien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi sehinggga dapat mempraktekkannya bila mengalami nyeri Mengetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien.
4. Menghilangkan /mengurangi keluhan nyeri klien
  2. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit dan prosedur tindakan medis (irigasi/operasi) Tujuan : Cemas klien berkurang/hilang Kriteria :
  • Klien akan menggambarkan tingkat kecemasan dan pola kopingnya
  • Klien mengetahui dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya serta pengobatannya.
3. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi (penumpukan secret hidung) sekunder dari peradangan sinus
Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret (seous,purulen) dikeluarkan
Kriteria :
  • Klien tidak bernafas lagi melalui mulut
  • Jalan nafas kembali normal terutama hidung

4. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafus makan menurun sekunder dari peradangan sinus
Tujuan : kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi
Kriteria :
  • Klien menghabiskan porsi makannya
  • Berat badan tetap (seperti sebelum sakit ) atau bertambah

5. Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan hidung buntu, nyeri sekunder dari proses peradangan
Tujuan : klien dapat istirahat dan tidur dengan nyaman
Kriteria :
  • Klien tidur 6-8 jam sehari

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M. G. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3 EGC, Jakarta 2000

Lab. UPF Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan tenggorokan  FK Unair, Pedoman diagnosis dan Terapi Rumah sakit Umum Daerah dr Soetom FK Unair, Surabaya
Prasetyo B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta
no image
  • Title : Laporan Pendahuluan Asuhan keperawatan Sinusitis
  • Posted by :
  • Date : 3/21/2014
  • Labels :
  • Facebook Comments
  • Blogger Comments

0 komentar :

Posting Komentar

Top